Together We Can

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Inilah anak-anak sepuluh satu.

Satukan niat. Tunaikan amanat

Menit-menit sebelum upacara 17an di alun-alun

Tak ada kursi lantaipun jadi

Belajar tanpa mengenal ruang dan waktu...kapanpun...dimanapun...

Batik dan Melodi melebur jadi satu

Tunjukkan pada dunia seni budaya kita..

Bersama kita bisa. JAMPI bersatu.

Apapun warna kulit, tetap satukan tangan tuk gapai impian..


Teknik Presentasi Part II

0 comments


1. One Message for One Slide!



Seringkali saya mendapatkan pertanyaan, berapa jumlah maksimal “bullet points” untuk 1 (satu) slide presentasi? Sebelum saya menjawabnya, mungkin banyak diantara kita yang mengenal prinsip 6×6 (6 baris, 6 kata) untuk 1 slide presentasi. Artinya paling tidak ada 6 pesan yang ingin disampaikan dalam presentasi. Kira-kira, yakin gak kalau audiensi kita akan menyerap semua dari 6 pesan tersebut?

Coba lihat slide presentasi dari Bill Gates (Founder Microsoft) yang merupakan orang terkaya di dunia. Penuh dengan warna, gambar-gambar berserakan dan tulisan dimana-mana, pertanyaanya adalah apakah anda akan ingat presentasi yang dibawakan oleh Bill Gates tersebut? Jadi, berapa banyak bullet points per slide? Jawabannya adalah ”One Message Per Slide”, jika anda ingin presentasi anda dimengerti dan diingat oleh audiensi anda. Mari lihat slide presentasi Steve Jobs di bawah ini.



Pada waktu meluncurkan Apple iPhone pada tahun 2007, Steve Jobs menetapkan tema bahwa hari ini Apple akan menemukan kembali ponsel (“Apple reinvents the phone”). Hanya ada satu pesan itu untuk satu slide presentasi Steve Jobs, demikian juga slide-slide beliau berikutnya. Bahkan sampai hari ini pun, saya masih ingat kata-kata beliau dalam beberapa peluncuran produk Apple yang mengesankan, misalnya What is Macbook Air? The World Thinnest Macbook, iPod, 1,000 songs in your pocket, dan masih banyak lagi.


Spoiler for 2. One word can explain a lot!

2. One word can explain a lot!



It’s only words, and words are all I have, to take your heart away… Begitulah cuplikan dari lagu Words yang pernah dipopulerkan oleh Boyzone. Lewat sebuah kata, kita bisa menjelaskan banyak hal, lewat sebuah kata, kita bisa terpesona dan hati kita pun terbawa. Kadang kita suka tidak percaya diri untuk menggunakan kata-kata sesedikit mungkin di dalam slide presentasi kita, kita seringkali takut audiensi kita tidak mengerti apa yang kita sampaikan. Padahal, audiensi sebetulnya ingin mendengar apa yang kita sampaikan, bukan membaca slide presentasi kita. Semakin sedikit, semakin sederhana kata yang kita gunakan dalam slide, audiensi pun akan semakin fokus mendengarkan presentasi kita.

Mari kita lihat contoh slide di bawah ini (before), sebetulnya tidak ada yang salah dengan slide ini, hanya saja kata-kata “56% mobile phone users, prefer music feature for their phone” menjadi terlalu panjang sehingga audiensi anda akan membacanya daripada mendengarkan anda.



Lalu bagaimana solusinya? Kita akan coba ringkas kata-katanya menjadi lebih pendek dimana hanya “keyword” atau “kata kunci” saja yang ditampilkan. Hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini (after). Lebih sederhana bukan?

"Mengurangi kata-kata yang tidak diperlukan, tanpa mengurangi makna"



Spoiler for 3. A picture is worth 1,000 words

3. A picture is worth 1,000 words

Sebuah gambar bisa menjelaskan ribuan kata atau makna. Gambar atau foto memberikan efek visual yang sangat kuat untuk presentasi kita. Sebuah penelitian membuktikan bahwa manusia bisa mengingat 2,500 gambar dan 90% masih diingat setelah beberapa hari, walaupun tiap gambar hanya dilihat selama 10 detik. Wow! Dan lebih luar biasa lagi, setelah satu tahun kemudian, tidak turun terlalu banyak, yaitu 63% dari gambar tersebut masih diingat. Luar biasa!



Gunakan gambar di dalam presentasi anda, karena gambar akan bercerita untuk anda, because every picture tells a story. Berikut adalah penggunaan gambar di dalam presentasi. Masih dengan slide “56% prefer music”, akan kita buat menjadi lebih sederhana & menarik.

Hey! Bukankah slide diatas sudah cukup sederhana dan mudah dimengerti? Iya, tapi bukan berarti tidak bisa dibuat menjadi lebih baik lagi kan? Nah, kalau dilihat sebetulnya slide diatas ingin menghighlight bahwa 56% pengguna ponsel menginginkan fitur musik di dalam ponselnya. Jadi, sebetulnya kita bisa hilangkan grafik di bagian bawah dan digantikan dengan gambar. Kira-kira jadinya seperti slide di bawah ini (after). Makin sederhana, makin keren dan pastinya diingat oleh audiensi anda bukan? Lanjutkan!



Spoiler for 4. Show me the money, not rainbow!

4. Show me the money, not rainbow!



Okay, tips terakhir untuk membuat slide presentasi anda lebih sederhana dan mengesankan. Banyak sekali kita temui di dalam setiap presentasi, grafik yang berwarna-warni seperti pelangi. Kalau lihat pelangi sih indah yah, tapi kalau chart seperti itu, hasilnya sudah pasti pusing tujuh keliling  Mungkin anda pernah melihat grafik seperti dibawah ini?



Arrgghhhh! Cukup pusing dengan grafik diatas? Bisa menangkap informasi yang ingin disampaikan? Rasanya sulit yah, padahal udah keliatan keren dengan tampilan 3D (3 Dimensi). Solusinya adalah, kita membuat 4 grafik terpisah berdasarkan series operator. (Catatan: semua data yang digunakan adalah fiktif dan tidak ada hubungannya dengan kejadian yang sebenarnya, hanya untuk contoh saja). Hasil akhirnya, kita dapatkan grafik yang lebih sederhana dan mudah dibaca seperti di bawah ini (after).



Kalo sudah begini, slide presentasi yang penuh dengan angka pun bisa jadi lebih indah, sederhana dan akhirnya mudah dimengerti oleh audiensi anda bukan? Selamat mencoba! 

Permainan anak Indonesia yang mulai ditinggalkan

1 comments



Ciple Gunung


Permainan dimulai dengan melempar gacoan di kotak terendah. Batu yang dilempat tak boleh keluar garis dan harus di dalam kotak. Bila batu tak masuk kotak dianggap mati.

Bila batu sudah masuk kotak, pemain harus lompat satu kaki dan tak boleh menyentuh batu gacoan. Pada kotak ganda, no 4-5 dan 7-8, kaki langsung dua tanpa loncat. Setelah sampai puncak, kembali ke titik awal sambil mengambil batu gacoannya.

Kalau batu gacoan nyampe gunung, yaitu no 9, ambil batunya dengan membelakangi batu tersebut dengan diraba-raba. Abis itu lembar batu ke atas gunung, kaki di no 7-8 lompat dan injak batu itu. Setelah batu diambil lempar ke titik awal.

Pemain lompat lagi ke arah batu. Kalau sudah selesai pemain akan dapat bintang pada kotak sesuai urutan nomor. Yang ada bintangnya dianggap sebagai rumahnya sendiri dan pemain lain tidak boleh melewati. Kalau pemainnya terlalu banyak atau salah satu pemain belum punya bintang, sehingga tidak bisa meloncati beberapa kotak maka boleh dibuat jalan alternatif atau tangga alternatif agar pemain itu dapat menjangkau lompatannya


Bongkar Pasang

Bongkar Pasang adalah gambar sosok dua dimensi yang dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan gambar pakaian dan asesorisnya.

Boneka kertas ini muncul pertama kali di Paris pada abad 18, pada masa pemerintahan raja Louis XV. Awalnya berupa gambar artis yang sedang populer pada waktu itu. Diperuntukkan memang untuk permainan yang bisa dibongkar pasang alias tidak permanen. Dalam perkembangannya permainan ini menyebar dengan berbagai karakter seperti, bintang film, tokoh komik, dan yang paling populer sosok boneka barbie



Bekel

Bekelan berasal dari bahasa Belanda, bikkelen. Permainan ini masih saudara dengan gathengan. Kalau gathengan hanya menggunakan batu kerikil, bekelan menggunakan seperangkat alat khusus yang dinamakan bekel. Bekel ini terdiri dari sebuah bola bekel dan lima buah biji bekel berbentuk logam. Ada yang terbuat dari kuningan, dan ada yang terbuat dari bahan timah.

Pada awalnya biji bekel dibuat dari engsel tulang tumit kaki belakang domba. Sekarang dibuat dari logam. Terdiri dari empat biji bekel dan satu bola bekel.

Logam ini memiliki bentuk yang khas. Terdiri dari permukaan kasar yang
ditandai dengan lubang-lubang kecil di permukannya berjumlah lima titik, permukaan halus yang ada tanda silang atau polos sama sekali, permukaan atas yang ada bintik merahnya, dan permukaan bawah yang tidak ada tanda catnya.

Permainan ini dilakukan dengan cara menyebar dan melempar bola ke atas dan menangkapnya setelah bola memantul sekali di lantai. Kalau bola tidak tertangkap atau bola memantul beberapa kali maka pemain dinyatakan mati.

Pertama, pemain menggenggam seluruh biji bekel dan menyebar seluruhnya ke lantai sambil melemparkan bola bekel ke atas dan menangkapnya. Biji bekel diambil satu-satu sampai habis. Ulangi lagi menyebar seluruh biji bekel dan diambil 2 biji bekel, diambil dengan 3 biji bekel, diambil 4 biji bekel, terakhir lima biji bekel diraup sekaligus.

Langkah kedua, Balik posisi bekel menghadap ke atas semua satu persatu. Ulangi terus sampai seluruh permukaan bekel menghadap ke atas semua. lalu ambil satu bekel, ambil 2 biji bekel, ambil 3 biji bekel, ambil 4 biji bekel, terakhir raup seluruh biji bekel.

Langkah ketiga , balik posisi biji bekel menghadap kebawah dan ulangi langkah sepertei langkah kedua dengan mengambil biji bekel 1, 2, 4, dan seluruhnya.

Langkah keempat, balik seluruh posisi bekel bagian permukaan yang halus menghadap ke atas lalu ambil biji bekel seperti langkah ketiga.

Langkah kelima, balik posisi bekel posisi permukaan kasar menghadap ke atas semua, lalu ambil biji bekel seperti langkah sebelumnya,

Langkah terakhir dinamakan Nasgopel. Balik posisi biji bekel mengahadap ke atas semua, kemudian balik lagi semuanya menghadap kebawah semua, terus permukaan halus menghadap ke atas semua, dan terakhir balik satu persatu permukaan kasarnya menghadap ke atas semua. Raup seluruh biji bekel dalam sekali genggaman. Bila ada kesalahan dalam langkah nasgopel ini pemain harus mengulang ke langkah awal nasgopel. Pemain yang bisa melewati tahap ini dinyatakan sudah menang dan berhak untuk istirahat sambil menonton teman-temannya yang belum bisa menyelesaikan permainan.

Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, minimal dua orang.
Paling sebel kalau ditonton laki-laki. Mereka biasanya mengganggu agar hilang konsentrasi dan melakukan kesalahan. Kalau ada yang mati mereka akan teriak kegirangan



Bedil-bedilan(yang dari bambu gan..pelurunya pake kertas basah)

Dibentuk seperti senapan, dibagian ujungnya dipasangi karet pentil sepeda. Di bagian pangkalnya dipasangi penjepit terbuat dari kayu. Pelurunya dari buah tanaman klorak.

Tangkai buah klorak dijepit di pangkal senapan, sehingga buahnya menonjol dan karet pendek ini ditarik dan dikaitkan ke bonggolnya. Jadi kalau kita ingin menembak orang maka cukup tekan pelatuk atau penjepitnya maka terlontar buah klorak itu dari senapan kayu ini



Benteng-Bentengan

Dalam permainan ini seluruh anggota dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing punya benteng. Jarak antar benteng sekitar 10 meter.

Setiap kelompok harus mempertahankan bentengnya masing-masing. Selain menyerang benteng lawan kita juga dapat menawan anggota lawan. Bila personal kita dapat bisa memegang kelompok lawan yang berkeliaran, dia jadi tawanan kita.

Untuk membebaskannya, kelompok lawan harus berani mendatangi kubu kita dan menyentuhnya tanpa tersentuh oleh kita. Kita tidak boleh tersentuh oleh lawan. Kalau tersentuh oleh lawan kita akan juga jadi tawanannya.

Titik kemenangan terletak jika kita dapat menyentuh benteng lawan



Yoyo

Yoyo berasal dari Greece (negeri Yunani), sekitar 500 Sebelum Masehi. Yoyo pada awalnya terbuat dari kayu, logam, atau gerabah. Sudah menjadi kebiasaan, ketika seorang anak menuju dewasa ia akan mempersembahkan mainannya sewaktu masih muda kepada dewa. Yoyo kuno ini sekarang masih tersimpan di Museum Nasional Athena.

Dalam catatan sejarah sekitar abad 16, para pemburu hewan dari Filipina biasa memanjat pohon dan mengikatkan tali ke batu sepanjang 20 feet untuk dilemparkan ke hewan buruan. Menurut Scientific American yang terbit tahun 1916, istilah yoyo berasal dari bahasa Filipina yang berarti "ayo-ayo".

Membutuhkan ketrampilan untuk memainkan permainan yoyo ini.Ada banyak variasi memainkan permainan ini.

Ada yang cukup dilempar ke bawah dan yoyo akan naik kembali ke tangan kita lagi, terus dilempar lagi. Bagi yang sudah jago ada yang dilempar mendatar, atau bahkan dilempar ke atas. Atau dilempar mendatar di permukaan tanah dan yoyo bisa kembali lagi ke tangan. Malah ada yang jahil dengan diarahkan atau dilemparkan ke anak-anak perempuan.

Wacana permainan rupanya sedang disukai oleh para politisi. Gara-gara ucapan Megawati yang mengkritisi kebijakan ekonomi Presiden SBY yang dianggapnya seperti yoyo. "Naik-turun naik-turun. Dilempar kesana kemari. Kelihatannya indah tapi pada dasarnya tak menentu," ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini dalam Rapat Kerja Nasional PDIP di Solo

Game Cube Roll

0 comments

mainin nih game logika,, gelinding2in kubus...

Teknik Presentasi Dewa (Keep It Simple Slide)

0 comments

Pada kesempatan ini kita akan bicara sedikit tentang filosofi KISS. “KISS” disini saya artikan sebagai “Keep It Simple Slide”. Sebelum masuk ke teknik membuat slide presentasi anda menjadi simple, saya akan mengupas terlebih dahulu filosofi “Simplicity” ini.













Setiap hari rasanya kita berhadapan dengan kompleksitas, mulai dari berangkat kerja dihadapkan pada macet di jalan raya, kemudian sampai di kantor harus lihat laporan atau informasi yang terkadang sangat rumit, belum lagi harus menyelesaikan tugas-tugas yang tidak kalah rumitnya. Kompleksitas sudah menjadi makanan sehari-hari, sementara kesederhanaan (baca: simplicity) menjadi hal yang sangat jarang ditemui.

Okay, hidup memang rumit, tapi lebih rumit lagi kalau dibuat rumit! Kenapa kita selalu sulit membuat sesuatu yang sederhana? Menurut psikolog John Collard dari Institute of Human Relation di Yale University, beberapa ketakutan utama manusia:

Takut gagal
Takut membela diri
Takut mempercayai orang lain
Takut berpikir
Takut berbicara
Takut sendirian

Nampaknya, ketakutan berpikirlah yang membuat orang-orang sulit sekali untuk menjadi “sederhana”. Kita cenderung mengikuti kerumitan otak kita dan tidak mau berpikir untuk menyederhanakan suatu hal. Saya sendiri pernah mengalami suatu kasus dimana saya diminta untuk menyederhanakan manual dari produk yang sudah beredar di pasar. Dan memang untuk menyederhanakan manual tersebut dibutuhkan proses berpikir yang cukup keras. Inilah yang menyebabkan banyak orang yang enggan menjadi “sederhana”. Takut berpikir!







Jadi, apa arti sebenarnya sebuah kesederhanaan (simplicity)? Apakah menjadi sederhana itu sama dengan menjadi “bodoh”? Dungu [simpleminded] atau tolol [simpleton] adalah sebutan yang negatif tentunya. Tapi menjadi sederhana tidaklah seperti itu, dimana dibutuhkan proses berpikir untuk membuat sesuatu menjadi sederhana.

Dasar dari kesederhanaan adalah menjadi minimalis untuk mendapatkan kesan mewah yang maksimal. Tidak heran, sekarang banyak yang menyukai jenis rumah dengan konsep minimalis 

"Kata kuncinya adalah LESS IS MORE!"

3 Langkah Mencapai Kesederhanaan

Bagaimana caranya untuk mencapai kesederhanaan? Ada 3 langkah yang efektif untuk mewujudkannya, dimana saya singkat menjadi 3R sbb:

Reduce
Reorganize
Research

Kita akan membahas satu per satu untuk 3 langkah mencapai kesederhanaan ini.







Coba jujur pada diri sendiri, lebih suka melihat gambar iMac di sebelah kiri atau PC di sebelah kanan? Saya pribadi lebih suka iMac, bukan karena saya fans berat produk Apple lho, Dengan tampilan yang simple dan sleek, iMac tentu sangat menggoda jika diletakkan diatas meja. Sementara PC, tampil dengan kerumitan kabel yang berserakan yang membuat kamar menjadi lebih sumpek.

Belajar dari Apple, kesederhanaan bisa berarti melakukan “Reducing” atau pengurangan terhadap hal-hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsinya. Apple tidak mengurangi fungsi iMac sebagai desktop computer dengan “mengurangi” kabel yang tidak diperlukan. Bukankah iMac masih berfungsi sama dengan PC tanpa kabel-kabel yang rumit? Bahkan jauh lebih baik dan praktis karena kesederhanaannya.

"Jadi, kurangi elemen atau hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsi"







Buat anda yang suka membaca dan koleksi buku di rumah, siapa yang sampai hari ini bukunya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi di rak buku? Apa yang terjadi jika begitu? Buku-buku terlihat banyak sekali dan susah untuk mencari buku yang diinginkan.

Satu-satunya jalan untuk memperbaiki adalah dengan “Reorganized” atau mengatur kembali buku-buku pada tempatnya. Dengan melakukan “Reorganized”, tentunya buku-buku terlihat lebih sedikit dan rapi. Akibatnya pencarian terhadap suatu buku menjadi lebih sederhana alias mudah. Jadi, being organized itu penting untuk membuat segala sesuatu menjadi sederhana. Got the point?







Bayangkan seandainya Wright Bersaudara tidak pernah menemukan pesawat terbang, apa yang terjadi dengan kehidupan umat manusia? Perjalanan antar kota, bahkan antar benua menjadi sangat jauh dan susah tentunya. Pengetahuan (knowledge) membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan sederhana. Untuk itulah dibutuhkan “Research”, supaya kita mempunyai pengetahuan yang memadai untuk memecahkan suatu masalah dengan sederhana.

Dengan melakukan “Research”, kita tidak terjebak dalam kebodohan yang tidak diperlukan sehingga membuat suatu hal menjadi rumit. Bayangkan jika kita tidak tahu bahwa untuk membuka pintu harus dengan kunci? Sampai unta berpunuk 10 pun, pintu itu tidak akan terbuka bukan? Dengan pengetahuan yang memadai, kita bisa membuat hidup ini menjadi lebih sederhana. Kalau sudah begini, HIDUP INI INDAH toh, kata mas Narko dalam salah satu acara di TransTV 







Jadi, apakah masih ada yang takut untuk berpikir dan membuat segala sesuatu menjadi sederhana jika tahu caranya? Terapkan 3 langkah diatas, maka hidup anda pun akan menjadi lebih mudah. Saya juga menyiapkan slide presentasi tentang filosofi kesederhanaan ini yang dapat anda lihat di bagian bawah.

Lalu, bagaimana hubungan filosofi kesederhanaan ini dengan sebuah presentasi? Nantikan di chapter berikutnya, dimana saya akan berbagai tips-tips sederhana untuk membuat slide menjadi lebih sederhana (kok jadi kayak sinetron-sinetron itu yah).



Typical Complect:
Dunia ini penuh dengan kompleksitas seperti yang pernah saya bahas di tulisan sebelumnya, bahkan kompleksitas ini pun terlihat di dalam slide presentasi kita sehari-hari. Buat anda, profesional ataupun marketer di perusahaan anda, seberapa sering anda melihat presentasi yang seperti gambar di bawah ini?


Ya, slide-slide diatas seringkali kita lihat dalam keseharian kita. Bullet points, templates dan chart yang berwarna-warni menjadi sangat biasa dan lumrah dalam presentasi yang kita temui setiap hari. Tapi sadarkah sesungguhnya audiensi anda menginginkan slide seperti dibawah ini?


Siapa yang tidak kenal Steve Jobs? Seorang genius dibalik produk Apple yang selalu ditunggu oleh penggemarnya. Steve Jobs bukanlah sekedar seorang CEO Apple, bisa dibilang beliau adalah “The Best Presenter” yang presentasinya selalu ditunggu-tunggu jutaan umat Apple di bumi ini. Presentasi Steve Jobs sangat sederhana tapi memberikan dampak yang besar. Siapa yang mau punya slide presentasi seperti Steve Jobs?

Mengacu pada konsep simplicity , maka tidak dibutuhkan tips yang rumit untuk membuat presentasi anda menjadi lebih sederhana dan mengesankan. Untuk membuat slide anda menjadi sederhana tentunya keyword utama adalah “REDUCE”, dimana kita mencoba mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan. Mari kita mengupas tips sederhana untuk presentasi anda berikutnya.




Skala Alam Semesta

0 comments

 
JAMPI © 2012 Design oleh Blogger | Sponsored by mbah gugel - pak yahoo! - Hosting gambar - Hosting javascript - JAMPI SMAN 1 PURWOREJO