1. One Message for One Slide!
Seringkali saya mendapatkan pertanyaan, berapa jumlah maksimal “bullet points” untuk 1 (satu) slide presentasi? Sebelum saya menjawabnya, mungkin banyak diantara kita yang mengenal prinsip 6×6 (6 baris, 6 kata) untuk 1 slide presentasi. Artinya paling tidak ada 6 pesan yang ingin disampaikan dalam presentasi. Kira-kira, yakin gak kalau audiensi kita akan menyerap semua dari 6 pesan tersebut?
Coba lihat slide presentasi dari Bill Gates (Founder Microsoft) yang merupakan orang terkaya di dunia. Penuh dengan warna, gambar-gambar berserakan dan tulisan dimana-mana, pertanyaanya adalah apakah anda akan ingat presentasi yang dibawakan oleh Bill Gates tersebut? Jadi, berapa banyak bullet points per slide? Jawabannya adalah ”One Message Per Slide”, jika anda ingin presentasi anda dimengerti dan diingat oleh audiensi anda. Mari lihat slide presentasi Steve Jobs di bawah ini.
Pada waktu meluncurkan Apple iPhone pada tahun 2007, Steve Jobs menetapkan tema bahwa hari ini Apple akan menemukan kembali ponsel (“Apple reinvents the phone”). Hanya ada satu pesan itu untuk satu slide presentasi Steve Jobs, demikian juga slide-slide beliau berikutnya. Bahkan sampai hari ini pun, saya masih ingat kata-kata beliau dalam beberapa peluncuran produk Apple yang mengesankan, misalnya What is Macbook Air? The World Thinnest Macbook, iPod, 1,000 songs in your pocket, dan masih banyak lagi.
Seringkali saya mendapatkan pertanyaan, berapa jumlah maksimal “bullet points” untuk 1 (satu) slide presentasi? Sebelum saya menjawabnya, mungkin banyak diantara kita yang mengenal prinsip 6×6 (6 baris, 6 kata) untuk 1 slide presentasi. Artinya paling tidak ada 6 pesan yang ingin disampaikan dalam presentasi. Kira-kira, yakin gak kalau audiensi kita akan menyerap semua dari 6 pesan tersebut?
Coba lihat slide presentasi dari Bill Gates (Founder Microsoft) yang merupakan orang terkaya di dunia. Penuh dengan warna, gambar-gambar berserakan dan tulisan dimana-mana, pertanyaanya adalah apakah anda akan ingat presentasi yang dibawakan oleh Bill Gates tersebut? Jadi, berapa banyak bullet points per slide? Jawabannya adalah ”One Message Per Slide”, jika anda ingin presentasi anda dimengerti dan diingat oleh audiensi anda. Mari lihat slide presentasi Steve Jobs di bawah ini.
Pada waktu meluncurkan Apple iPhone pada tahun 2007, Steve Jobs menetapkan tema bahwa hari ini Apple akan menemukan kembali ponsel (“Apple reinvents the phone”). Hanya ada satu pesan itu untuk satu slide presentasi Steve Jobs, demikian juga slide-slide beliau berikutnya. Bahkan sampai hari ini pun, saya masih ingat kata-kata beliau dalam beberapa peluncuran produk Apple yang mengesankan, misalnya What is Macbook Air? The World Thinnest Macbook, iPod, 1,000 songs in your pocket, dan masih banyak lagi.
Spoiler for 2. One word can explain a lot!:
2. One word can explain a lot!
It’s only words, and words are all I have, to take your heart away… Begitulah cuplikan dari lagu Words yang pernah dipopulerkan oleh Boyzone. Lewat sebuah kata, kita bisa menjelaskan banyak hal, lewat sebuah kata, kita bisa terpesona dan hati kita pun terbawa. Kadang kita suka tidak percaya diri untuk menggunakan kata-kata sesedikit mungkin di dalam slide presentasi kita, kita seringkali takut audiensi kita tidak mengerti apa yang kita sampaikan. Padahal, audiensi sebetulnya ingin mendengar apa yang kita sampaikan, bukan membaca slide presentasi kita. Semakin sedikit, semakin sederhana kata yang kita gunakan dalam slide, audiensi pun akan semakin fokus mendengarkan presentasi kita.
Mari kita lihat contoh slide di bawah ini (before), sebetulnya tidak ada yang salah dengan slide ini, hanya saja kata-kata “56% mobile phone users, prefer music feature for their phone” menjadi terlalu panjang sehingga audiensi anda akan membacanya daripada mendengarkan anda.
Lalu bagaimana solusinya? Kita akan coba ringkas kata-katanya menjadi lebih pendek dimana hanya “keyword” atau “kata kunci” saja yang ditampilkan. Hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini (after). Lebih sederhana bukan?
"Mengurangi kata-kata yang tidak diperlukan, tanpa mengurangi makna"
Spoiler for 3. A picture is worth 1,000 words:
3. A picture is worth 1,000 words
Sebuah gambar bisa menjelaskan ribuan kata atau makna. Gambar atau foto memberikan efek visual yang sangat kuat untuk presentasi kita. Sebuah penelitian membuktikan bahwa manusia bisa mengingat 2,500 gambar dan 90% masih diingat setelah beberapa hari, walaupun tiap gambar hanya dilihat selama 10 detik. Wow! Dan lebih luar biasa lagi, setelah satu tahun kemudian, tidak turun terlalu banyak, yaitu 63% dari gambar tersebut masih diingat. Luar biasa!
Gunakan gambar di dalam presentasi anda, karena gambar akan bercerita untuk anda, because every picture tells a story. Berikut adalah penggunaan gambar di dalam presentasi. Masih dengan slide “56% prefer music”, akan kita buat menjadi lebih sederhana & menarik.
Hey! Bukankah slide diatas sudah cukup sederhana dan mudah dimengerti? Iya, tapi bukan berarti tidak bisa dibuat menjadi lebih baik lagi kan? Nah, kalau dilihat sebetulnya slide diatas ingin menghighlight bahwa 56% pengguna ponsel menginginkan fitur musik di dalam ponselnya. Jadi, sebetulnya kita bisa hilangkan grafik di bagian bawah dan digantikan dengan gambar. Kira-kira jadinya seperti slide di bawah ini (after). Makin sederhana, makin keren dan pastinya diingat oleh audiensi anda bukan? Lanjutkan!
Spoiler for 4. Show me the money, not rainbow!:
4. Show me the money, not rainbow!
Okay, tips terakhir untuk membuat slide presentasi anda lebih sederhana dan mengesankan. Banyak sekali kita temui di dalam setiap presentasi, grafik yang berwarna-warni seperti pelangi. Kalau lihat pelangi sih indah yah, tapi kalau chart seperti itu, hasilnya sudah pasti pusing tujuh keliling Mungkin anda pernah melihat grafik seperti dibawah ini?
Arrgghhhh! Cukup pusing dengan grafik diatas? Bisa menangkap informasi yang ingin disampaikan? Rasanya sulit yah, padahal udah keliatan keren dengan tampilan 3D (3 Dimensi). Solusinya adalah, kita membuat 4 grafik terpisah berdasarkan series operator. (Catatan: semua data yang digunakan adalah fiktif dan tidak ada hubungannya dengan kejadian yang sebenarnya, hanya untuk contoh saja). Hasil akhirnya, kita dapatkan grafik yang lebih sederhana dan mudah dibaca seperti di bawah ini (after).
Kalo sudah begini, slide presentasi yang penuh dengan angka pun bisa jadi lebih indah, sederhana dan akhirnya mudah dimengerti oleh audiensi anda bukan? Selamat mencoba!