Together We Can

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Inilah anak-anak sepuluh satu.

Satukan niat. Tunaikan amanat

Menit-menit sebelum upacara 17an di alun-alun

Tak ada kursi lantaipun jadi

Belajar tanpa mengenal ruang dan waktu...kapanpun...dimanapun...

Batik dan Melodi melebur jadi satu

Tunjukkan pada dunia seni budaya kita..

Bersama kita bisa. JAMPI bersatu.

Apapun warna kulit, tetap satukan tangan tuk gapai impian..


Pesona Wisata Purworejo, Wonderful Indonesia

0 comments


    Kabupaten Purworejo (Bahasa Jawa: purwareja), adalah sebuah kabupaten yang cukup dikenal di Provinsi Jawa Tengah. Purworejo juga merupakan kediaman dari ayah ibu negara kita yakni ibu  Ani Yudhoyono. Ibukota berada di kota Purworejo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen di sebelah barat.
Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh. Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo. Ada pula stasiun kecil Jenar, di kecamatan Purwodadi.

   Dalam bidang pariwisata, Purworejo mengandalkan pantainya di sebelah selatan yang bernama “Pantai Ketawang”, “Pantai Jatimalang”. di samping itu ada pula pesona gua-gua yang indah dan menantang , seperti “Gua Selokarang” dan “Sendang Sono”. Di Sendang Sono (artinya : Kolam dibawah pohon Sono) masyarakat mempercayai bahwa mandi disendang tersebut akan dapat mempertahankan keremajaan. Goa Seplawan, terdapat di kecamatan Kaligesing. Goa ini banyak diminati wisatawan karena keindahan goa yang masih asli dan juga keindahan pemandangan alamnya serta hasil buah durian dan kambing ettawa sebagai salah satu ciri khas hewan ternak di Kabupaten Purworejo.
    Disamping itu, terdapat juga air terjun “Curug Muncar” dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan Bruno dengan panorama alam yang masih alami. gua pencu di desa ngandagan,merupakan bentuk benteng seperti gua pada zaman belanda; dan pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh presiden sukarno. Tapi sekarang sudah tidak terawat karena (MAAF) kurang pedulinya aparatur pemerintahan desa. Dan jika anda ingin menikmati suasana sejuknya alam di sana anda tinggal melanjutkan perjalanan ke utara, karena di sana anda dapat menemukan hutan pinus yang sangat sejuk dan dingin dengan panorama pegunungan dimana hamparan ladang petani yang permai dapat kita lihat.
    Daya tarik lain dari kota Purworejo yaitu kesenian. Purworejo memiliki kesenian yang khas, yaitu dolalak. Dolalak merupakan tarian tradisional Purworejo yang diiringi musik perkusi tradisional seperti : Bedug, rebana, kendang, dsb. Tari dolalak merupakan tarian khas daerah Purworejo. Tari ini merupakan percampuran antar budaya Jawa dan budaya barat. Pada masa penjajahan Belanda, para serdadu Belanda sering menari-nari dengan menggunakan seragam militernya dan diiringi dengan nyanyian yang berisi sindiran sehingga merupakan pantun.
    Kata dolalak sebenarnya berasal dari notasi Do La La yang merupakan bagian dari notasi do re mi fa so la si do yang kemudian berkembang dalam logat Jawa menjadi Dolalak yang sampai sekarang ini tarian ini menjadi Dolalak. Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). Kostum mereka terdiri dari : Topi pet (seperti petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu (karena menarinya di atas tikar). Biasanya para penari dibacakan mantra hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu, kelapa,dsb).Ketika dalam kondisi kesurupan (tak sadar) kadang hingga ada yang sampai makan beling kaca, bunga, dll.
    Dzikir Saman mengadopsi kesenian tradisional aceh dan bernuansa islami, dengan penari yang terdiri dari 20 pria memakai busana muslim dan bersarung, nama Dzikir Saman diambil dari kata samaniyah (arab, artinya : sembilan), yang dimaksudkan sembilan adegan dzikir. diiringi musik perkusi islami ditambah kibord dan gitar. pada jeda tiap adegan disisipi musik-musik yang direquest oleh penonton). Ada pula kesenian Kuda Lumping (Jawa : jaran kepang) .
    Itulah beberapa pesona dari Kabupaten Purworejo. Kabupaten Purworejo terkenal dengan jargon Kota Berirama. Walaupun suasananya masih pedesaan, namun dari kabupaten ini telah mampu menelurkan banyak tokoh bangsa. Diantaranya almarhum Sarwo Edhie Wibowo yang merupakan mertua dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (pahlawan revolusi); Letnan Jenderal Urip Sumohardjo Oerip Soemohardjo (pendiri TNI); Danurwindo (mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia, asli Kutoarjo); Bapak Erman Suparno (mentri Tenaga Kerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid I), dll. Karena itulah Purworejo layak menjadi bagian dari wonderful Indonesia. Ayo silahkan yang ngaku cinta Indonesia sempatkan berkunjung wisata ke kota Purworejo, yang juga adalah kota Pramuka.

repost :wisata.kompasiana.com

wow inilah 4 temperamen dasar manusia!

1 comments

1. Melankolis 





Melankolis “Si Sempurna” mempunyai sifat segala sesuatu yang ada harus sempurna. Ia juga tipe pemikir cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta, data, dan angka. 
Sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Orang tipe ini suka berkorban demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri aka low profile dan lebih memilih bekerja dibalik layar.
Tipe ini adalah tipe orang yang suka memperhatikan orang lain. Namun sisi negatifnya, orang bertipe ini Sensitif dan Tukang Kritik. Jika anda melukai hati sesorang bertipe ini, luka dihatinya sangat mendalam bagi-nya. Selain itu, Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan) dan sulit bersosialisasi. Dia akan menahan perasaannya dan disimpannya rapat-rapat dalam hatinya. Dan orang bertipe ini mempunyai rasa curiga yang tinggi. 



2. Sanguinis


Sanguinis “Si Populer” 

Mereka cenderung ingin popular dan ingin disenangi dan ingin diperhatikan oleh orang lain. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.



Tipe sanguis juga memiliki rasa optimistis yang tinggi dan mudah bergaul, mereka tergolong humoris yakni senang mengutarakan joke sehingga membuat orang orang disekitarnya senang. Selain itu, Mereka mudah berteman.



Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak teratur (cenderung berantakan). Mereka dapat stres jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguis takut untuk tidak populer. 



Sisi negatifnya yaitu, sifatnya yang kekanak-kanakan, dan suka membesar-besarkan suatu hal dan banyak bicara saat bekerja dan suka menyela pembicaraan orang serta egois.



3. Koleris




“Si Kuat”. Orang tipe ini, suka mengatur dan memerintah orang. Tipe ini sangat cocok untuk jadi pemimpin. Mereka tergolong orang yang tegas dan suka tantangan dan suka berpetualang. Dan memiliki sifat yang pantang menyerah dan juga tidak mau mengalah. Orang bertipe ini, tidak begitu perlu teman.

Sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. Mereka juga gampang sekali marah, dan suka berperilaku kasar. Selain itu, suka memperalat orang dan susah untuk minta maaf pada orang lain. Dan seringkali menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Serta, memiliki egoisme dan individual yang tinggi. 



4. Plegmatis



Plegmatis “Si Cinta Damai”
Mereka mudah bergaul, baik hati. Dan pembawaanya yang tenang dan santai. Banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi sehingga menyenangkan untuk diajak bergaul. dan merupakan tipe penyabar dan sering menahan emosi-nya. Orang plegmatis, itu Simple, tidak mau melibatkan diri dalam konflik. 

Sisi negatifnya, Orang bertipe ini mengambil jalan termudah dan gampang ibarat “Kalau ada yang mudah ngapain dipersulit?” dan Jika disuruh mengambil keputusan seringkali ditunda-tunda. Jadi dia tergolong pemalas dan sangat benci jika didesak-desak.

Majas-majas

0 comments


A.      Majas/ Gaya Bahasa
Majas adalah cara menampilkan diri dalam bahasa. Menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan bahwa majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.Unsur kebahasaan antara lain: pilihan kata, frase, klausa, dan kalimat. Menurut Goris Keraf, sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu: kejujuran, sopan santun, dan menarik.
Gaya bahasa dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1.       Gaya bahasa perulangan
2.       Gaya bahasa perbandingan
3.       Gaya bahasa pertentangan
4.       Gaya bahasa pertautan


note: untuk memudahkan pencarian gunakan fasilitas ctrl + f pada browser anda

1.      Gaya Bahasa Perulangan
Aliterasi
Aliterasi ialah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.
Contoh:  Kau keraskan kalbunya
    Bagai batu membesi benar
    Timbul telangkai bertongkat urat
    Ditunjang pengacara petah pasih

Asonansi
Asonansi ialah sejenis gaya bahasa refetisi yang berjudul perulangan vokal, pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan.
Contoh: Segala ada menekan dada
                    Mati api di dalam hati
                    Harum sekuntum bunga rahasia
                    Dengan hitam kelam

Antanaklasis
Antanaklasis ialah sejenis gaya bahasa yang mengandung perulangan kata dengan makna berbeda.
Contoh: Karena buah penanya itu menjadi buah bibir orang.

Kiasmus
Kiasmus ialah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus merupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam satu kalimat.
Contoh: Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah.

Epizeukis
Epizeukis ialah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung. Maksudnya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh: Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat.

Tautotes
Tautotes ialah gaya bahasa perulangan yang berupa pengulangan sebuah kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
Contoh: Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.

Anafora
Anafora ialah gaya bahasa repetisi yang merupakan perulangan kata pertama pada setiap baris atau kalimat.
Contoh:          Kucari kau dalam toko-toko.
Kucari kau karena cemas karena sayang.
Kucari kau karena sayang karena bimbang.
Kucari kau karena kaya mesti diganyang.

 Epistrofa (efifora)
Epistrofa ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pada akhir baris atau kalimat berurutan.
Contoh: Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur.
Aku mencercah daging ketika kau tidur.

Simploke
Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan awal dan akhir beberapa baris (kalimat secara berturut-turut).
Contoh:          Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.

 Mesodiplosis
Mesodiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa pengulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut.
Contoh:  Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.
              Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.

Epanalepsis
Epanalepsis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada akhir baris, klausa, atau kalimat.
Contoh: Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.

Anadiplosis
Anadiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang kata atau frase terakhir dari suatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frase pertama pada klausa atau kalimat berikutnya.
Contoh:          Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga
Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segalanya

2.      Gaya Bahasa Perbandingan
Metafora
Metafora ialah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara implisit.
Contoh: Aku adalah angin yang kembara.

Personifikasi
Personifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak.
Contoh: Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.

Depersonifikasi
Depersonifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat suatu benda tak bernyawa pada manusia atau insan. Biasanya memanfaatkan kata-kata: kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila, seandainya, seumpama.
Contoh: Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya.

Alegori
Alegori ialah gaya bahasa yang menggunakan lambang-lambang yang termasuk dalam alegon antara lain:
Fabel, contoh: Kancil dan Buaya
Parabel, contoh: Cerita Adam dan Hawa

Antitesis
Antitesis ialah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan.
Contoh: Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.

 Pleonasme dan Tautologi
Pleonasme adalah penggunaan kata yang mubazir yang sebesarnya tidak perlu. Contoh: Capek mulut saya berbicara.
Tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frase yang searti dengan kata yang telah disebutkan terdahulu. Contoh: Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?

Perifrasis
Perifrasis ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya sengaja menggunakan frase yang sebenarnya dapat diganti dengan sebuah kata saja.
Contoh: Wita telah menyelesaikan sekolahnya tahun 1988 (lulus).

Antisipasi (prolepsis)
Antisipasi ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya menggunakan frase pendahuluan yang isinya sebenarnya masih akan dikerjakan atau akan terjadi.
Contoh: Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan piala kemenangan.

 Koreksio (epanortosis)
Koreksio ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya mula-mula ingin menegaskan sesuatu. Namun, kemudian memeriksa dan memperbaiki yang mana yang salah.
Contoh: Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!

3.      Gaya Bahasa Pertentangan
Hiperbola
Hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekan, memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Contoh: Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.

 Litotes
Litotes ialah majas yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh: Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.

Ironi
Ironi ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang isinya bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh: Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.

 Oksimoron
Oksimoron ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di dalamnya mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat yang sama.
Contoh: Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan.

Paronomosia
Paronomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang berisi penjajaran kata-kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan maknanya.
Contoh: Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah.

Zeugma dan Silepsis
Zeugma ialah gaya bahasa yang menggunakan dua konstruksi rapatan dengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih kata lain. Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahkan kedua kata berikutnya sebenarnya hanya cocok untuk salah satu dari padanya.
Contoh: Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.
Dalam silepsis kata yang dipergunakannya itu secara gramatikal benar, tetapi kata tadi diterapkan pada kata lain yang sebenarnya mempunyai makna lain.
Contoh: Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya.

Satire
Satire ialah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.
Contoh:     Jemu aku dengan bicaramu.
   Kemakmuran, keadilan, kebahagiaan
   Sudah sepuluh tahun engkau bicara
   Aku masih tak punya celana
   Budak kurus pengangkut sampah

 Inuendo
Inuendo ialah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh: Dia memang baik, cuma agak kurang jujur.

Antifrasis
Antifrasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan sebuah kata dengan makna kebalikannya. Berbeda dengan ironi, yang berupa rangkaian kata yang mengungkapkan sindiran dengan menyatakan kebalikan dari kenyataan, sedangkan pada antifrasis hanya sebuah kata saja yang menyatakan kebalikan itu.
Contoh Antifrasis: Lihatlah sang raksasa telah tiba (maksudnya si cebol).
Contoh ironi: Kami tahu bahwa kau memang orang yang jujur sehingga tak ada satu orang pun yang percaya padamu.

Paradoks
Paradoks ialah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh: Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.

 Klimaks
Klimaks ialah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan atau makin meningkat kepentingannya dari gagasan atau ungkapan sebelumnya.
Contoh: Hidup kita diharapkan berguna bagi saudara, orang tua, nusa bangsa dan negara.

Anti klimaks
Antiklimaks ialah suatu pernyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusun dengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting.
Contoh: Bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa, siswa SLTA, SLTP, dan SD.

Apostrof
Apostrof ialah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir kepada yang tidak hadir.
Contoh: Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami dari cengkraman durjana.

Anastrof atau inversi
Anastrof ialah gaya bahasa retoris yang diperoleh dengan membalikkan susunan kata dalam kalimat atau mengubah urutan unsur-unsur konstruksi sintaksis.
Contoh: Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-saudaranya.

Apofasis
Apofasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang tampaknya menolak sesuatu, tetapi sebenarnya justru menegaskannya.
Contoh : Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan bahwa anakmu kurang ajar.

 Histeron Proteran
Histeron Proteran ialah gaya bahasa yang isinya merupakan kebalikan dari suatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. 
Contoh : Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti kematian akan kau alami.

 Hipalase
Hipalase ialah gaya bahasa yang berupa sebuah pernyataan yang menggunakan kata untuk menerangkan suatu kata yang seharusnya lebih tepat dikarenakan kata yang lain.
Contoh: Ia duduk pada bangku yang gelisah.

Sinisme
Sinisme ialah gaya bahasa yang merupakan sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau ketulusan hati.
Contoh: Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat Anda hitung.

Sarkasme
Sarkasme ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau kasar.
Contoh: Kau memang benar-benar bajingan.

4. Gaya Bahasa Pertautan
Metonimia
Metonimia ialah gaya bahasa yang menggunakan nama barang, orang, hal, atau ciri sebagai pengganti barang itu sendiri.
Contoh: Parker jauh lebih mahal daripada pilot.

Sinekdoke            
Sinekdoke ialah gaya bahasa yang menyebutkan nama sebagian sebagai nama pengganti barang sendiri.
Contoh Sinekdoke pars pro toto: Lima ekor kambing telah dipotong pada acara itu.
Contoh Sinekdoke totem pro parte: Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia. 

Alusio
 Alusia ialah gaya bahasa yang  menunjuk secara tidak langsung ke suatu pristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/ diketahui orang.
Contoh: Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?

 Eufimisme
Eufimisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasa lebih kasar yang dianggap
merugikan atau yang tidak menyenangkan.
Contoh: Tunasusila sebagai pengganti pelacur.

Eponim
 Eponim ialah gaya bahasa yang menyebut nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu
sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh: Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson.

 Antonomasia
 Antonomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai
pengganti nama diri.
Contoh: Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.

Epitet
 Epitet ialah gaya bahasa yang berupa keterangan yang menyatakan sesuatu sifat atau ciri yang khas dari
seseorang atau suatu hal.
Contoh: Putri malam menyambut kedatangan remaja yang sedang mabuk asmara.

 Erotesis
Erotesis ialah gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang tidak menuntut jawaban sama sekali.
Contoh: Tegakah membiarkan anak-anak dalam kesengsaraan?

Paralelisme
 Paralelisme ialah gaya bahasa yang berusaha menyejajarkan pemakaian  kata-kata atau frase-frase yang
menduduki fungsi yang sama dan memiliki bentuk gramatikal yang sama.
Contoh: + Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.
- Bukan saja  perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus memberantasnya (Ini contoh yang tidak baik).

 Elipsis
 Elipsis ialah gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan atau penghilangan salah satu atau beberapa
unsur penting dari suatu konstruksi sintaksis.
Contoh: Mereka ke Jakarta minggu lalu (perhitungan prediksi).
                                Pulangnya membawa oleh-oleh banyak sekali (Penghilangan subyek).
                                Saya sekarang sudah mengerti ( Penghilangan obyek).
                                Saya akan berangkat (penghilangan unsur Keterangan).
                                Mari makan!(penghilangan subyek dan obyek).

Gradasi
Gradasi ialah gaya bahasa yang mengandung beberapa kata (sedikitnya tiga kata)  yang diulang dalam konstruksi itu.
Contoh: Kita harus membangun, membangun jasmani dan rohani, rohani yang kuat dan tangguh, dengan ketangguhan itu kita maju.

Asindeton
 Asindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau suatu  konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar, tetapi tidak dihubungkan dengan kata-kata penghubung.
Contoh: Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.               

Polisindeton
Polisindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau sebuah konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar dan dihubungkan dengan kata-kata penghubung. 
Contoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan pelaksana.



Nlai UN dijadikan syarat masuk PTN

0 comments

TEMPO.CO Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Djoko Santoso mengatakan bahwa perguruan tinggi negeri sudah setuju menggunakan hasil Ujian Nasional (UN) sebagai syarat masuk perguruan tinggi negeri. �Perguruan tinggi sudah setuju, kata Djoko ketika ditemui di kantornya, 4 Juni 2012 siang.

Djoko mengatakan kebijakan tersebut mulai diberlakukan tahun depan. Dengan demikian, nantinya perguruan tinggi negeri tak perlu lagi mengadakan tes atau ujian lain untuk menyaring calon mahasiwa. Cukup berpatokan pada nilai UN siswa. �Agar irit, jadi tak perlu ada tes lain, kata dia.

Djoko mengatakan sistem penggunaan nilai UN sebagai syarat masuk perguruan tinggi negeri sebenarnya sudah diterapkan tahun ini. �Calon mahasiswa yang masuk melalui jalur undangan kan dilihat berdasarkan nilai UN, katanya.

Adapun daftar calon mahasiswa yang masuk melalui jalur undangan itu ditentukan langsung oleh setiap perguruan tinggi negeri. Setiap perguruan tinggi negeri ditetapkan untuk mencari 60 persen calon mahasiswa dari jalur undangan.

Adapun untuk jalur undangan melalui program Beasiswa Pendidikan Tinggi bagi Calon Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) gelombang pertama tahun ini hanya 15.300 yang lolos seleksi. Akibatnya, dari kuota beasiswa untuk 42 ribu mahasiswa, hanya sekitar 36 persen yang terserap dan siap dimanfaatkan calon mahasiswa.





bagaimana pendapat teman-teman???

 
JAMPI © 2012 Design oleh Blogger | Sponsored by mbah gugel - pak yahoo! - Hosting gambar - Hosting javascript - JAMPI SMAN 1 PURWOREJO