Egoisme dan gengsi, identik tapi berbeda. Identik karena sama – sama mengatasnamakan “aku”. Jika ingin menilik tentang egoisme dan gengsi mungkin perlu juga mengetahui filosofi dari sendok dan garpu.
Sendok dan garpu, dua kawan yang jika berdua menjadikan makanan dalam piring cepat berpindah tanpa merepotkan tuannya. Namun jika sendiri, ia pun tak kalah garangnya. Sendok dengan cekungannya mengambil semua makanan tanpa ada yang tertumpah. Garpu, dengan eratnya menusuk sampai tak berkelit lagi. Itu berarti, jika berdua, kekompakan menjadi satu pengikat yang membuat semua masalah menjadi teratasi, namun jika harus sendiri tidak membuat ia kehilangan jati dirinya
Sendok garpu, jika beradu, suaranya yang nyaring, sampai memekakkan telinga tak membuat piring menjadi pecah, tetapi menimbulkan alunan nada yang indah. Itu berarti, sebesar apapun tantangan hidup, tidak akan membuat kapal menjadi pecah, namun menjadi pengindah laju kapal.
Sendok garpu, erat sekali hubungannya dengan makanan dan mulut. Itu berarti dari setiap apa yang kita masukkan ke dalam mulut harusnya dijaga, karena hampir semua penyakit berasal dari mulut. Itu berarti, rasa persatuan akan bisa menjadi penawar racun seperti apapun.
Sendok garpu, mmm……pasti ada lawannya, makanan. Tangan kanan untuk sendok dan tangan kiri untuk garpu. Satu menyajikan, yang lain menyantap. Itu berarti, Koordinasi dari hal yang berbeda akan menciptakan hal yang tak teduga.
Jadi inti filosofi sendok garpu adalah 2 hal berbeda, yang jika berdiri sendiri2 masih bisa eksis/ kuat dengan kekuatan masing-masing yang berbeda. Namun dengan berpasangan akan ada value added bagi orang2 yang memakainya sehingga menciptakan suatu kekuatan baru yang lebih kuat , lebih berwarna, dan lebih baik karena mereka saling melengkapi.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment